Monday, November 19, 2018

My Unconditional Love, Ocel

Halo semua...... Udah tau kan ya saya punya 2 anjing di rumah? Nah sebelumnya saya udah cerita tentang anjing pertama saya yang bernama Micung. Sekarang saya pengen cerita tentang anjing kedua saya yang bernama Ocel.
Saya mau jelasin dulu kenapa namanya Ocel. Ga ada yang istimewa sih sebenarnya karna dia dulu saat direscue masih kecil dan badannya boncel jadi keterusan panggil dia ocel. Ocel anaknya aktif banget tapi penakut. Tukang gangguin Micung dan paling ngelawak di rumah.

Pertama yang nemuin Ocel sebenernya bukan saya tapi ade saya, Jelita, bulan November 2017. Tengah malam dia baru pulang dari main sama temannya. Dia mau pulang ke rumah saya dengan melewati jalan pasar di belakang rumah saya. Tiba-tiba dia melihat anak anjing warna putih sedang lontang-lantung tanpa induk atau saudaranya yang lain. Seperti tersesat. Karena kasihan dengan kondisinya yang masih anak-anak, akhirnya dia bawa ke rumah saya. 

Ocel awal direscue

"Kak, kak! Ini eneng bawa anak anjing!" kata dia sambil mengetuk rumah saya. Karena saat itu sudah malam saya sudah bersiap-siap untuk tidur.
Jelita pun masuk ke rumah dengan anak anjing itu dan menjelaskan asal mula anak anjing tersebut. Melihat badannya yang penuh sekali dengan kutu kucing saya jauhkan dulu dari Micung. Saya dan Jelita pun tidak tidur sampai pagi karna mengambil satu per satu kutu yang ada di badannya. Untung saja bulunya putih jadi kutunya semua terlihat. Ocel kala itu pendiam sekali, mungkin masih malu karena jarang berinteraksi dengan manusia. Setelah dibersihkan kutunya dia pun bermain bersama Micung. Pertama main sama Micung pun dia masih jaim.


Saat itu sebenarnya saya tidak berniat memelihara anjing lagi karena memelihara anjing butuh tanggung jawab dan saya masih ragu apa saya bisa bertanggung jawab terhadap 2 anjing. Jadilah pada waktu itu saya gencar mencari adopter yang baik untuk Ocel. Beberapa orang sempat menghubungi saya tapi seperti tidak serius. Saya merasa tidak cocok dengan calon-calon adopter Ocel. Sampai pada saat itu ada saya anjing yang harus saya rescue lagi, Gomgom. Ocel dan Gomgom berteman sangat akrab mungkin karena seumuran. Setelah 3 minggu Gomgom saya rawat, Gomgom akhirnya mendapat adopter, sedangkan Ocel belum juga di adopsi.

Ocel sudah besar

Beberapa minggu berlalu setelah Gomgom diadopsi, akhirnya Ocel mendapatkan adopter yang lumayan cocok. Calon adopter terlihat seperti pecinta anjing, terlihat dari jawaban yang saya ajukan saat wawancara dan ia juga sudah mempunyai satu anjing di rumahnya, tapi yang saya kurang sreg kalo Ocel nantinya akan tinggal di luar rumah bersama anjingnya yang lain. 

"Ocel mudah dingin karna bulunya pendek, tinggal di dalam rumahpun dia sering kedinginan apalagi di luar rumah," pikir saya. Tapi tak apa lah daripada dia disini pun tidak bahagia karna keterbatasan saya. Akhirnya Ocel akan diantarkan pada hari Selasa sesuai perjanjian saya dan calon adopter, saya akan mengantarkan Ocel ke rumah barunya. Hari seninnya saya merasa berat hati akan melepas Ocel. Ocel sudah mewarnai hari-hari kami, sudah menjadi teman baik Micung, memberikan tawa karna tingkah lakunya. Belum lagi saya masih sedih karena belum lama berpisah dari Gomgom juga. Hari Selasa pagi saya bicara dengan teman saya tentang Ocel dan seketika saya membatalkan proses adopsi Ocel. Saya memutuskan untuk merawat Ocel sendiri dengan segala keterbatasan saya. Dan akhirnya sampai hari ini Ocel saya rawat. Biarpun anaknya aktif tapi seisi rumah sayang Ocel. Ocel juga menjelma menjadi adik jail untuk Micung. We love you Ocel....

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komen agar saya bisa berkunjung balik :)